tag:blogger.com,1999:blog-63869048363596303972024-02-20T08:50:01.769-08:00HMJ BahteraHimpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
UMMHMJ Bahtera UMMhttp://www.blogger.com/profile/16226010508634571002noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6386904836359630397.post-53964532329868934632011-05-19T07:52:00.000-07:002011-05-19T08:30:48.725-07:00SEJARAH NAMA INDONESIA<h2><span class="mw-headline" id="Nama_Indonesia">Nama Indonesia</span></h2>Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1847" title="1847">1847</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" title="Singapura">Singapura</a> terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Journal_of_the_Indian_Archipelago_and_Eastern_Asia&action=edit&redlink=1" title="Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (halaman belum tersedia)">Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia</a></i> (JIAEA, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia" title="Bahasa Indonesia">BI</a>: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/James_Richardson_Logan" title="James Richardson Logan">James Richardson Logan</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1819" title="1819">1819</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1869" title="1869">1869</a>), seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skotlandia" title="Skotlandia">Skotlandia</a> yang meraih sarjana <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum" title="Hukum">hukum</a> dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Universitas_Edinburgh&action=edit&redlink=1" title="Universitas Edinburgh (halaman belum tersedia)">Universitas Edinburgh</a>. Kemudian pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1849" title="1849">1849</a> seorang ahli etnologi bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=George_Samuel_Windsor_Earl&action=edit&redlink=1" title="George Samuel Windsor Earl (halaman belum tersedia)">George Samuel Windsor Earl</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1813" title="1813">1813</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1865" title="1865">1865</a>), menggabungkan diri sebagai redaksi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majalah" title="Majalah">majalah</a> JIAEA.<br />
Dalam <b>JIAEA</b> volume IV tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1850" title="1850">1850</a>, halaman 66-74, Earl menulis artikel <i>On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations</i> ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (<i>a distinctive name</i>), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: <b>Indunesia</b> atau <b>Malayunesia</b> ("<i>nesos</i>" dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani">bahasa Yunani</a> berarti "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau" title="Pulau">pulau</a>"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia" title="Bahasa Indonesia">Bahasa Indonesia</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris">Bahasa Inggris</a>):<br />
<dl><dd>"<i>... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"</i>".</dd></dl>Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Srilanka" title="Srilanka">Srilanka</a> saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maladewa" title="Maladewa">Maladewa</a>). Earl berpendapat juga bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu">bahasa Melayu</a> dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.<br />
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The <i>Ethnology of the Indian Archipelago</i> ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah <b>Indian Archipelago</b> ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf <b>u</b> digantinya dengan huruf <b>o</b> agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah <b>Indonesia</b>. <sup class="reference" id="cite_ref-uhpress_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_nama_Indonesia#cite_note-uhpress-0">[1]</a></sup><br />
Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.<br />
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):<br />
<dl><dd>"<i>Mr Earl menyarankan istilah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etnografi" title="Etnografi">etnografi</a> "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geografis" title="Geografis">geografis</a> murni "Indonesia", yang hanya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sinonim" title="Sinonim">sinonim</a> yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia</i>"</dd></dl>Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etnologi" title="Etnologi">etnologi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi" title="Geografi">geografi</a>. <sup class="reference" id="cite_ref-uhpress_0-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_nama_Indonesia#cite_note-uhpress-0">[1]</a></sup><br />
Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1884" title="1884">1884</a> guru besar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etnologi" title="Etnologi">etnologi</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Berlin" title="Universitas Berlin">Universitas Berlin</a> yang bernama <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Bastian" title="Adolf Bastian">Adolf Bastian</a></b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1826" title="1826">1826</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1905" title="1905">1905</a>) menerbitkan buku <i>Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel</i> ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1864" title="1864">1864</a> sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1880" title="1880">1880</a>. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam <i>Encyclopedie van Nederlandsch-Indië</i> tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1918" title="1918">1918</a>. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inlanders" title="Inlanders">Pribumi</a> yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantara" title="Ki Hajar Dewantara">Ki Hajar Dewantara</a>). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1913" title="1913">1913</a> ia mendirikan sebuah biro <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pers" title="Pers">pers</a> dengan nama <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesische_Persbureau" title="Indonesische Persbureau">Indonesische Persbureau</a></i>.<br />
Nama <b>Indonesisch</b> (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti <i>Indisch</i> ("Hindia") oleh Prof <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cornelis_van_Vollenhoven" title="Cornelis van Vollenhoven">Cornelis van Vollenhoven</a> (1917). Sejalan dengan itu, <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inlander" title="Inlander">inlander</a></i> ("pribumi") diganti dengan <i>Indonesiër</i> ("orang Indonesia").<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Politik">Politik</span></h2>Pada dasawarsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1920-an" title="1920-an">1920-an</a>, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu. <sup class="reference" id="cite_ref-uhpress_0-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_nama_Indonesia#cite_note-uhpress-0">[1]</a></sup><br />
Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1922" title="1922">1922</a> atas inisiatif <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Mohammad Hatta</a>, seorang mahasiswa <i>Handels Hoogeschool</i> (Sekolah Tinggi Ekonomi) di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rotterdam" title="Rotterdam">Rotterdam</a>, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indische_Vereeniging" title="Indische Vereeniging">Indische Vereeniging</a>) berubah nama menjadi <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesische_Vereeniging" title="Indonesische Vereeniging">Indonesische Vereeniging</a></i> atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, <i>Hindia Poetra</i>, berganti nama menjadi <i>Indonesia Merdeka</i>.<br />
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,<br />
<dl><dd>"<i>Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (</i>de toekomstige vrije Indonesische staat<i>) mustahil disebut "Hindia-Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (</i>een politiek doel<i>), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.</i>"</dd></dl>Di Indonesia Dr. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutomo" title="Sutomo">Sutomo</a> mendirikan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indonesische_Studie_Club&action=edit&redlink=1" title="Indonesische Studie Club (halaman belum tersedia)">Indonesische Studie Club</a></i> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1924" title="1924">1924</a>. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Komunis_Indonesia" title="Partai Komunis Indonesia">Partai Komunis Indonesia</a> (PKI). Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1925" title="1925">1925</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jong_Islamieten_Bond&action=edit&redlink=1" title="Jong Islamieten Bond (halaman belum tersedia)">Jong Islamieten Bond</a> membentuk kepanduan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nationaal_Indonesische_Padvinderij&action=edit&redlink=1" title="Nationaal Indonesische Padvinderij (halaman belum tersedia)">Nationaal Indonesische Padvinderij</a></i> (<i>Natipij</i>). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/28_Oktober" title="28 Oktober">28 Oktober</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1928" title="1928">1928</a>, yang kini dikenal dengan sebutan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda" title="Sumpah Pemuda">Sumpah Pemuda</a>.<br />
Pada bulan Agustus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1939" title="1939">1939</a> tiga orang anggota <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Volksraad" title="Volksraad">Volksraad</a></i> (Dewan Rakyat; parlemen Hindia-Belanda), <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Husni_Thamrin" title="Muhammad Husni Thamrin">Muhammad Husni Thamrin</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wiwoho_Purbohadidjojo&action=edit&redlink=1" title="Wiwoho Purbohadidjojo (halaman belum tersedia)">Wiwoho Purbohadidjojo</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sutardjo_Kartohadikusumo&action=edit&redlink=1" title="Sutardjo Kartohadikusumo (halaman belum tersedia)">Sutardjo Kartohadikusumo</a>, mengajukan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mosi&action=edit&redlink=1" title="Mosi (halaman belum tersedia)">mosi</a> kepada Pemerintah Belanda agar nama <i>Indonesië</i> diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak.<br />
Dengan pendudukan Jepang pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/8_Maret" title="8 Maret">8 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1942" title="1942">1942</a>, lenyaplah nama "Hindia-Belanda". Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/17_Agustus" title="17 Agustus">17 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, menyusul deklarasi Proklamasi Kemerdekaan, lahirlah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesia" title="Republik Indonesia">Republik Indonesia</a>.<br />
<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_IndonesiaHMJ Bahtera UMMhttp://www.blogger.com/profile/16226010508634571002noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6386904836359630397.post-32419913416526840512010-11-27T21:53:00.000-08:002010-11-27T21:53:09.157-08:00Festival Puisi Se-Malang RayaAssalamualaikum Wr. Wb<br />
Teman-teman kami dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia " BAHTERA" UMM periode 2010/2011, akan menyelenggarakan festival Puisi SMA/Sederajat Se-Malang Raya dalam peringatan Bulan Bahasa dengan tema <i>"Rajut Bahasamu dalam Performansi Bahasa"</i>, maka kami dari HMJ Bahtera bermaksud mengundang teman-teman SMA/Sederajat Se-Malang Raya (siswa & siswi) untuk tiap-tiap SMA. adapun waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut:<br />
<b>JADWAL TECHNICAL METTING</b><br />
<b>Hari/Tanggal</b> : Kamis, 13 Desember 2010<br />
<b>Pukul/Tempat</b> : <b>09.00 - selesai/Aula Masjid Lantai I & II</b><br />
<br />
<b>JADWAL AUDISI</b><br />
<b>Hari/Tanggal</b> : Selasa, 21 Desember 2010<br />
<b>Pukul/Tempat : 07.00 - selesai/Aula BAU UMM</b><br />
<b><br />
</b><br />
<b>JADWAL FINAL</b><br />
<b>Hari/Tanggal</b> : Rabu, 22 Desember 2010<br />
<b>Pukul/Tempat : 08.00 - selesai/Aula BAU UMM</b><br />
<br />
Ini sedikit info dari kami, semoga bermanfaat untuk teman-teman. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.<br />
<b>Wassalamualaikum Wr. Wb</b><br />
<b><br />
</b>HMJ Bahtera UMMhttp://www.blogger.com/profile/16226010508634571002noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6386904836359630397.post-19418101551604049232010-11-27T19:48:00.000-08:002010-11-27T19:48:53.653-08:00Selamat Datang di Blog HMJ BahteraTerima kasih telah mengunjungi kami. Kami akan berbagi informasi seputar agenda-agenda terbaru dan terdekat HMJ Bahtera. Jadi pastikan saat teman-teman browsing di internet jangan lupa singgah ke blog kami ya... dan kami tunggu komentar-komentar dari teman-teman yang mungkin akan menjadi masukan untuk kami.HMJ Bahtera UMMhttp://www.blogger.com/profile/16226010508634571002noreply@blogger.com0